Hutan Batu

The beatiful of stone forest
Mungkin bagaimana indahnya pemandangan hutan tropis di Indonesia sudah banyak yang tahu. Namun pasti tidak banyak yang tahu dan menyadari bahwa Indonesia juga mempunyai “hutan batu” yang sangat indah dan mungkin satu-satunya di Indonesia.
Hutan batu ini adalah salah satu bagian dari kekayaan kawasan karst Maros-Pangkep yang merupakan hasil dari proses pelarutan batu gamping atau disebut juga “residual karst”. Hutan batu ini sangat mudah ditemukan di sekitar persawahan di Kabupaten Maros dan Pangkep. Salah satu “taman alam” yang paling mudah dicapai adalah yang terdapat di Desa Salenrang Dusun Rammang-Rammang. Dari kejauhan, hutan batu ini menyerupai taman dengan berbagai macam pepohonan dari pandan sampai palem. Beberapa bentukan khas dari proses pelarutan gamping juga menimbulkan pemandangan yang sangat indah.Hutan batu ini tidak hanya ditemukan di Desa Salenrang namun juga dapat ditemukan disekitar Desa Leang-leang dan Desa Soreang.
Hutan batu dan masyarakat
Selain mempunyai pemandangan yang indah, hutan batu ini juga berfungsi sebagai sumber mata air bagi masyarakat di sekitarnya terutama pada musim kemarau. Masyarakat sekitar sangat bergantung dengan sumber air yang letaknya di tengah-tengah hutan batu dengan menyusuri lorong-lorong sempit dan berkelok-kelok. Meskipun airnya sedikit payau karena berdekatan dengan pantai, namun masyarakat biasa mempergunakan untuk mandi, cuci dan bahkan untuk keperluan minum dan memasak. Di dalam hutan batu tersebut terdapat sedikitnya lima sumber air yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar.
The man and the forest
Selain sebagai sumber air, beberapa rumah penduduk juga dibangun di sela-sela bebatuan yang menimbulkan kesan tersendiri. Sepertinya masyarakat di sana sudah tidak perlu repot untuk membuat taman seperti yang banyak dilakukan oleh masyarakat di kota besar. Tuhan telah memberikan taman alam yang begitu indah di sekeliling mereka tanpa mereka mengeluarkan biaya sepeserpun.
The garden of heaven
Ancaman kelestarian dan potensi
Hutan batu di Desa Salenrang masih mempunyai harapan di masa yang akan datang. Karena masyarakat sekitar masih sangat tergantung dengan sumber air yang terdapat di tengah-tengah hutan batu. Namun sebaliknya, hutan batu dengan tegakan-tegakan yang indah di Desa Leang-leang mengalami nasib yang memprihatinkan. Beberapa tegakan yang dulu indah sekarang mengalami “illegal loging” yang banyak dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk kepentingan ekonomi sesaat. Beberapa tegakan konon dipotong untuk dijadikan bahan bangunan, pengerasan jalan dan sekaligus membuat lahan untuk kandang ayam yang saat ini masih sangat menjamur di kabupaten Maros.
Beberapa tegakan yang indah telah berubah menjadi bahan untuk pengerasan jalan atau sebagai pondasi bangunan. Kondisi ini semakin memprihatinkan ketika aparat pemerintah khususnya dari pihak desa tidak menyadari adanya asset yang luar biasa dari tegakan hutan batu tersebut.
Seandainya pemerintah setempat dari tingkat desa sampai kabupaten bahkan propinsi menyadari akan potensi yang ada di sekitar mereka, pasti tegakan hutan batu tersebut akan tetap lestari dan dapat dinikmati sebagai obyek wisata tersendiri.
Mengingat letaknya yang strategis di poros makassar-tana toraja, hutan batu ini dapat dijadikan tempat tujuan wisata yang potensial dimana beberapa agen wisata menyempatkan untuk melihat kekayaan lain dari wisata alam Sulawesi Selatan.
Oleh:
Cahyo Rahmadi dan Hari Nugroho
Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI
stone forest
water resources….. and the people are depend on this kind of FOREST
maros02.jpg
come and go, to take a water for daily life …. but the forest are threatened
maros03.jpg

Tidak ada komentar: